Ting tung tin tung, sudah tak terhitung message yang masuk inbox whatsapp saya. Saya baca beberapa masih membahas masalah yang membosankan yang terus menerus diulang di media massa nasional baik media televisi, internet ataupun koran. Sampai terpikir, apakah tidak ada berita lain yang layak ditayangkan atau didiskusikan selain yang satu itu?.
Pesan yang lain menggelitik untuk ditelaah, ada kawan yang bertanya mengenai perbaikan mesin turbin uap menggunakan proses pengelasan. Pikiran langsung terbang ke masa beberapa tahun lalu saat masih menyandang nama Joni, Jongose Nippon, hehehehe.....
Mesin turbin uap satu-satunya yang dimiliki oleh perusahaan tempat saya bekerja mengalami gejala vibrasi tinggi dan setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan kerusakan pada bilah-bilah turbinnya.
Kembali ke pertanyaan kawan saya tadi, proses pengelasan serta teknik pengelasan seperti apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki bilah turbin yang rusak. Jawaban saya, nggak ada! harus ganti baru! kenapa? karena
1. Bilah turbin terbuat dari single crystal yang tujuannya untuk tahan tehadap beban fatigue. Proses pengelasan akan membuatnya jadi struktur multi crystal yang tidak tahan terhadap beban fatigue.
2. Structure single crystal tidak bisa disambung tanpa merusak strukturnya.
Lha kemudian apakah perbaikan turbin tidak bisa memakai proses pengelasan? Jawaban saya, Bisa! tetapi kita harus memperhatikan komponen apa yang akan diperbaiki. Sebuah turbin terbuar dari banyak dan beragam komponen, tidak semuanya bisa diperbaiki dan juga tidak semuanya harus diganti baru.
cibubur, 5 Februari 2015
No comments:
Post a Comment